Cirebon Gandeng KPK Terkait Batasan Gratifikasi
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan pemahaman kepada pejabat dan pegawai agar mengetahui wawasan tentang korupsi dan gratifikasi.
"Kita awali dengan pemahaman dari KPK tentang mana yang bukan gratifikasi dan mana yang masuk gratifikasi," kata Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Dicky Saromi di Cirebon, Jumat.
Menurut dia, adanya kerja sama dengan KPK ini membuktikan Pemkab Cirebon bersungguh-sungguh melawan korupsi dan gratifikasi. Dicky mengaku sosialisasi tentang gratifikasi di lingkungan Pemkab Cirebon berkaitan dengan kasus yang menjerat Bupati Sunjaya yang tertangkap tangan menerima suap dan gratifikasi.
"Setelah adanya kejadian itu (OTT), kita perlu menghindari dan antisipasi, agar seluruh perangkat tidak melakukan pelanggaran yang berulang," ujarnya.
Sementara Inspektur Pembantu (Irban) IV Inspektorat Kabupaten Cirebon Casta mengatakan Pemkab Cirebon telah membentuk Unit Pengendali Gratifikasi bekerja sama dengan KPK. Sosialisasi dan pembentukan unit pengendali gratifikasi katanya, merupakan upaya untuk meminimalkan terjadinya korupsi, karena adanya korupsi bermula dari gratifikasi.
"Fungsi unit itu untuk memutus mata rantai gratifikasi, di mana kita terima laporan dari pegawai, kemudian kita laporkan ke KPK untuk mengetahui gratifikasi atau bukan," lanjutnya.
Casta menambahkan tidak semua gratifikasi dilarang, namun itu ada batasan-batasannya, mana yang dilarang dan tidak dan itu yang bisa menilai adalah KPK.
下一篇:Persiapan Musim Hujan, Ini 5 Cara Mencegah Ular Masuk ke Rumah
相关文章:
- Korupsi CSR BI, KPK Panggil Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia
- FOTO: Kerlap
- 7 Ide Kegiatan Malam Tahun Baru di Rumah Selain Pesta Barbeku
- Mensesneg: Hotel Sultan Juga Akan Masuk ke Dalam Danantara
- Apa yang Terjadi saat Minum Air Dingin di Tengah Cuaca Panas?
- Menteri PPPA Sorot Dua Persoalan Utama di UPTD PPA Sulawesi Selatan
- Hercules dan Gatot Nurmantyo Berseteru, Dudung Abdurrachman: Redam Emosi, Silahkan Saling Bersinergi
- Gajah Stres Saat Dimandikan, Serang Turis hingga Tewas
- Kemenkes Pangkas Biaya Operasional 50 Persen, Apa Saja yang Terdampak?
- Ini Dia Jaringan Mafia TKW Ilegal
相关推荐:
- 7 Makanan Tinggi Kalsium Selain Susu, Jaga Tulang yang Menua
- UNICEF: 2024 Salah Satu Tahun Terburuk dalam Sejarah bagi Anak
- Mengukur Kadar Nutrisi dalam Menu Makan Bergizi Gratis
- 5 Tempat di Yogyakarta Ini Gelar Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru
- Aurel Hermansyah Berhasil Turunkan BB Hingga 15 Kg, Ini 5 Rahasianya
- Langkah Negosiasi Indonesia ke AS Dikritik, Kadin Buka Suara
- Layanan Bandara Tak Satu Harga, Kemenhub Buka Suara
- 5 Destinasi Underrated Dunia yang Patut Dikunjungi pada 2025
- Diberi Tugas Ganda, Beban BPOM Makin Berat Ikut Awasi MBG: Duit dari Mana?
- Bali Dapat Pengakuan Internasional Lagi Sebagai Tempat Terindah
- Dilengkapi Sistem Keamanan Canggih, DCI Indonesia Resmikan Gedung Data Center Kedelapan di Cibitung
- Mahfud MD Desak Kasus Pagar Laut Segera Dijerat Pidana, Publik Salahkan Utang Budi Oligarki
- Totok: Jurnalis dan Pengawas Pemilu Punya Peran Sama Jaga Demokrasi
- Sekjen DPR Belum Ditahan dalam Kasus Korupsi Rumah Jabatan, KPK: Tunggu Perhitungan Kerugian Negara
- Polda Metro Jaya Tilang 161 Motor Penerapan ETLE
- Kantongi Restu, Medco Energi (MEDC) Bagikan Dividen US$63,29 Juta untuk Tahun Buku 2024
- Sukses Kembangkan Talenta Digital di Indonesia, Menaker Yassierli Berikan Apresiasi pada Huawei
- Marissa Haque Meninggal saat Tidur, Dokter Bicara Kemungkinan Sebabnya
- 3 Roller Coaster Paling Mengerikan di Dunia, Incaran Pecandu Adrenalin
- Olahraga sambil Healing, Ini 5 Tempat untuk Silent Walking di Jakarta