Pria asal Tangerang Alami Limfedema

Jakarta,quickq官网信息 CNN Indonesia--

Engky (34), pria asal Kabupaten Tangerang, mengidap limfedema sampai bobotnya mencapai 230 kg yang sudah masuk kategori obesitas.

Kondisi limfedema membuat kaki Engky terus membesar sampai beratnya mencapai 50 kg. Limfedema pun membuat berat badannya naik drastis hingga mencapai 230 kg. Bobot seperti ini sudah masuk dalam kriteria obesitas.

Pria asal Tangerang Alami Limfedema

Pria asal Tangerang Alami Limfedema

Obstruksi limfatik atau limfedema adalah kondisi jangka panjang di mana kelebihan cairan terkumpul pada jaringan sehingga mengakibatkan pembengkakan (edema).

Pria asal Tangerang Alami Limfedema

ADVERTISEMENT

Pria asal Tangerang Alami Limfedema

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Limfedema tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikendalikan.

Pilihan Redaksi
  • 7 Camilan Rendah Kalori untuk Penderita Obesitas
  • 3 Manfaat Ekstrak Green Coffee, Benarkah Bisa untuk Diet?
  • Studi: Wanita Korea yang Kurang Berat Badan Masih Ingin Turun BB Lagi

Apa kaitan antara limfedema dan obesitas?

Ada beberapa faktor risiko penyebab limfedema. Di antara sekian faktor, obesitas adalah faktor risiko yang menonjol.

Obesitas merupakan kondisi kelebihan lemak yang terakumulasi di tubuh.

Riset pada 2023 menemukan obesitas berkaitan erat dengan limfedema karena bisa mengubah fungsi limfatik.

Sebelumnya, studi pada 2020 menunjukkan obesitas dapat memicu radang pada sistem limfatik. Akibatnya, aliran getah bening berkurang dan menyebabkan pembuluh limfatik bocor.

Limfedema akibat obesitas (obesity-induced lymphedema) bisa mengakibatkan berbagai komplikasi. Melansir dari Healthline, sistem limfatik yang rusak akan meningkatkan risiko infeksi bakteri dan jamur.

Komplikasi yang lebih parah dikaitkan dengan pembekuan darah dan limfangiosarkoma atau suatu bentuk kanker langka.

Selain itu, limfedema akibat obesitas akan sangat mempengaruhi kaki. Mobilitas terganggu terutama jika bengkak terdapat pada kaki.

(els/pua)