会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Cerita Penyintas Kanker Serviks, Gejala Awalnya Seperti Ini!

Cerita Penyintas Kanker Serviks, Gejala Awalnya Seperti Ini

时间:2025-06-07 16:30:28 来源:quickq电脑版怎么安装 作者:热点 阅读:984次
Jakarta,quickq下载苹果版 CNN Indonesia--

Seorang penyintas kanker, Santi Eka Permana (47) menceritakan pengalaman hidupnya setelah berhasil menaklukkan penyakit kanker serviks.

Santi didiagnosis kanker serviks pada 2016 lalu. Gejala awal yang dirasakannya adalah pendarahan tanpa henti dari area kewanitaannya yang disertai rasa sakit.

Cerita Penyintas Kanker Serviks, Gejala Awalnya Seperti Ini

Cerita Penyintas Kanker Serviks, Gejala Awalnya Seperti Ini

"Awalnya pendarahan yang enggak berhenti. Sampai belum waktunya haid, sudah haid [pendarahan]. Selesai melakukan hubungan intim pendarahan, jadi menimbulkan rasa sakit luar biasa," ujarnya pada konferensi pers memperingati Hari Kanker Sedunia bersama Kementerian Kesehatan RI, Kamis (22/2).

Cerita Penyintas Kanker Serviks, Gejala Awalnya Seperti Ini

ADVERTISEMENT

Cerita Penyintas Kanker Serviks, Gejala Awalnya Seperti Ini

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Santi merasa rasa sakit di sekitar kemaluannya tak kunjung mereda. Alih-alih mereda, gejala yang dialami ditambah dengan keputihan yang tidak wajar.

"Keputihannya cuma bening aja. Tapi justru ketika keluar [cairan bening] itu sakit banget sampai minum obat itu melampaui dosis, 4-5 kali untuk menghilangkan rasa nyeri," ungkapnya.

Akhirnya, Santi memutuskan pergi ke dokter lagi untuk melanjutkan pemeriksaan. Dokter pun menginstruksikan Santi untuk menjalani biopsi demi menegakkan diagnosis.

Hasil pemeriksaan biopsi menyatakan bahwa Santi diduga memiliki tumor ganas di rahimnya. Hasil tersebut diketahui Santi setelah 14 hari menunggu hasil biopsi keluar.

Santi pun membawa hasil biopsi ke dokter untuk pemeriksaan lebih mendalam. Hasilnya, Santi didiagnosis kanker serviks stadium 1B.

Santi memutuskan untuk langsung menjalani perawatan kanker serviks melalui serangkaian pengobatan dan prosedur radiasi.

"Alhamdulillah saya tidak dikemo. Saya hanya menjalankan radiasi luar 25 kali dan radiasi dalam tiga kali," ungkap Santi.

Sejak saat itu Santi mengaku kehidupannya mulai membaik. Terlebih, setelah ia bergabung di organisasi Cancer Information & Support Center (CISC).

Santi juga mengungkapkan harapannya untuk pemerintah Indonesia terkait pemberian vaksinasi HPV.

"Jadi ingin sekali semua manusia di Indonesia mendapatkan vaksinasi biar tidak ada lagi perempuan yang terkena kanker serviks," ujar Santi.

(sya/asr)

(责任编辑:热点)

相关内容
  • FOTO: Keanggunan Anggrek yang Menginspirasi Fashion
  • 日本视觉传达设计专业怎么样?
  • PHK Ancam Krisis Ekonomi, Pengamat Sebut Indonesia di Ambang Dekade Stagnasi
  • Doa Akhir Ramadhan, Sambut Hari Kemenangan Idulfitri 2024
  • Jari Bertinta Pemilu Dipakai Wudhu, Sah atau Tidak?
  • Kemendikdasmen Buka Peluang Guru Bisa Kuliah S
  • 最新俄罗斯艺术留学费用介绍
  • RS Darurat Wisma Atlet Klaim Masih Bisa Terima Pasien Baru
推荐内容
  • Ayah David Ozora Akan Jadi Saksi di Persidangan AG Pacar Mario Dandy
  • 新西兰艺术类研究生申请要求解析
  • Sesmenpora Bakal Bongkar Kasus Imam Nahrawi, Tunggu di...
  • Prabowo: RI Bakal Jadi Tempat Uji Coba Vaksin TBC Besutan Bill Gates
  • Telusuri Penyebab Pelaku Penembakan Tewas, Dokter Periksa Organnya
  • 每一张威尼斯面具背后,都拥有一个独特的灵魂