Apakah Nyamuk Wolbachia Bisa Picu Penyakit pada Manusia?
Bakteri wolbachiayang dimasukkan ke nyamuk untuk mengatasi demam berdarah dengue (DBD) kini tengah menjadi polemik.
Banyak orang khawatir wolbachia bisa masuk dan berkembang di tubuh manusia ketika digigit nyamuk yang mengandung bakteri itu. Lantas, benarkah wolbachia bisa hidup di tubuh manusia?
Peneliti utama riset nyamuk ber-wolbachia di Yogyakarta, Adi Untarini memastikan bakteri tersebut tak bisa hidup di tubuh manusia. Kata dia, wolbachia hanya bisa hidup di sel-sel serangga, salah satunya pada nyamuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Jadi kalau digigit dia tidak akan menular, tidak bisa. Hanya menular saat terjadi perkawinan antar serangga," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Uut menyebut bakteri wolbachia ini diyakini bisa menghambat penularan demam berdarah hingga lebih dari 50 persen.
Bahkan di beberapa negara yang juga melakukan riset tentang bakteri ini, bukan cuma demam berdarah penyakit lain juga bisa ditekan penularannya.
"Jadi percobaan di Niteroi yang ada di Brazil, bukan hanya demam berdarah. Virus zika dan chikungunya juga penularannya bisa ditekan setelah nyamuk ber-wolbachia ini disebar," kata dia.
Kementerian Kesehatan juga memastikan penyebaran nyamuk ber-wolbachia akan terus dilakukan di Indonesia demi menekan penularan demam berdarah.
Dalam waktu dekat, nyamuk ini akan disebar di lima kota besar di Indonesia yakni Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, hingga Kupang.
Kemenkes juga memastikan penyebaran nyamuk ini bukan sebagai bentuk percobaan. Mereka menyebut manusia bukan kelinci percobaan untuk melihat efektivitas nyamuk ber-wolbachia dalam menanggulangi demam berdarah.
"Wolbachia adalah bakteri alamiah pada serangga. Tentunya ini juga ramah lingkungan karena tidak mengganggu ekosistem atau siklus hidup mikroorganisme lain," kata Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes, Ngabila Salama.
(tst/pua)下一篇:Arab Saudi Dikabarkan akan Batasi Usia Jamaah Haji 2025, Kemenag Tunggu Surat Resmi
相关文章:
- Sempat Terhenti, Penelitian Situs Gunung Padang Bakal Dilanjutkan
- 7 Camilan Ini Bantu Turunkan Berat Badan, Bisa Dimakan Malam Hari
- PDIP Bakal Seret Budi Arie ke Polisi Buntut Pernyataan Soal Tony Tomang di Kasus Judi Online
- Eka Hospital Gelar Health Talk Penanganan Saraf Kejepit di Jambi
- Ini Pentingnya Edukasi buat Hindari 'Hamil Kebo'
- Daftar 10 Kota di Dunia dengan Biaya Hidup Termahal
- Mau Kunjungi Taiwan? Cek Dulu Syarat Wisatawan Pakai e
- VIDEO: Kemeriahan Parade Natal dan Ulang Tahun ke
- FOTO: Gaya Hidup Berkelanjutan di 'Apartemen Masa Depan' Prancis
- Serba Pink di Laz Hotel Lazada Festival 12.12, Bukan Cuma Buat Cewek
相关推荐:
- Cuma Profesi Ini yang Gelarnya Bisa Dicantumkan di Tiket Pesawat
- VIDEO: Kemeriahan Parade Natal dan Ulang Tahun ke
- VIDEO: Detik
- VIDEO: Melihat Kecanggihan Pameran Interaktif Harry Potter di Jerman
- Kraken Hadirkan Layanan Prime Brokerage, Siap Manjakan Trader Institusional Kripto
- Begini Pentingnya Peran Sektor Pendidikan dan Gen Z untuk Percepat Transisi Energi Bersih
- Banjir di Jakarta Seret Jokowi, Formula E juga Jokowi, Kerjanya Anies Apa? Makan Gaji Buta?
- VIDEO: Kemeriahan Parade Natal dan Ulang Tahun ke
- Kadin Indonesia Resmi Kukuhkan Dewan Pengurus 2024
- Tanggal 27 November Pilkada 2024, Libur Nasional atau Tidak?
- Gegara Corona 30 Acara di Jakarta Berpotensi Dibatalkan
- Dukung Pendidikan Inklusif, Danamon Berdayakan Penyandang Disabilitas lewat Literasi Keuangan
- Deteksi Kanker Usus dengan Virtual Colonoscopy, Nyaman dan Cepat
- Pas Formula E Digelar, Pasti Jakarta Macet, Pasti!
- Masuk Museum Nasional
- Penumpang Pesawat Ketakutan Usai Digigit Kutu Busuk Saat Penerbangan
- 用信仰赋能梦想,118万奖学金+SVA、MICA等4张纯艺offer一键到账!
- Museum Nasional Indonesia Buka Kembali, Berapa Kini Harga Tiketnya?
- Simak Ya, Ini 5 Cara Memilih Koper yang Cocok untuk Liburan
- Turis Irlandia Jatuh ke Lereng Gunung Rinjani Ditemukan sedang Merokok