Kisah Gus Dur di Istana, Akrab dengan Sayur Lodeh dan Lele Goreng
Hidup di istana tak selalu seindah cerita negeri dongeng. Sekelas Gus Dur saja berkutat dengan menu yang itu-itu saja termasuk sayurlodeh dan lele goreng.
Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mengalami masa peralihan dari Istana Merdeka yang kosong jadi istana yang hidup dan berpenghuni.
Putri ketiga Gus Dur, Inayah Wahid, bercerita saat itu ayahnya menetapkan kebijakan agar istana difungsikan kembali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Menu makanan pun berputar pada menu yang serupa antara sayur lodeh, lele goreng, sayur asem, dan tempe goreng.
"Malam ini sayur lodeh sama lele goreng. Besok sayur asem sama tempe. Besok sayur lodeh sama tempe. Muter gitu terus. Saking belum ada layanan ojek online yah," kata Inayah disusul tawa.
Meski demikian, Gus Dur adalah seorang pecinta makanan. Inayah menuturkan makanan memang sudah jadi bahasa cinta keluarga besar Wahid.
Makan bersama keluarga saja menunya seperti menu kenduri (perjamuan makan dalam rangka peringatan peristiwa tertentu, meminta berkah atau mengucap syukur).
Menurut Inayah, Gus Dur layaknya bank data tempat makan enak di Jakarta dan Jawa Timur. Penglihatannya memang tidak seperti orang pada umumnya, tapi ia bisa memberikan petunjuk detail letaknya.
Buat Gus Dur, pangan bisa jadi medium politik. Dari data dan informasi yang ditemukan Inayah tentang ayahnya, sebenarnya ide, gagasan besar tentang bangsa itu tak melulu lahir dari konferensi atau diskusi besar dan berat.
"Di era pra-istana (sebelum Gus Dur tinggal di istana) lebih banyak gagasan dan ide tentang negara ini dibangunnya di kios tukang sate, warung soto, samping gerobak bakmi," ujarnya.
Begitu masuk istana, Gus Dur ingin istana jadi tempat yang dekat dengan masyarakat, salah satunya lewat menu sajiannya.
Inayah teringat saat menemani ibunya, Shinta Nuriyah Wahid, menemui tamu dari suatu kelompok seni dari Jawa. Mereka disuguhi menu makanan lokal yang jadi fokus utama istana.
"Mereka makan terus ngomong sama sebelahnya, 'Jauh-jauh ke istana makanannya kayak di rumah. Yah istana feels like home," kata Inayah sembari tertawa.
(els/pua)下一篇:KPK: LHKPN Raffi Ahmad Bakal Diumumkan Kamis atau Jumat
相关文章:
- Tegas PSI: Anies Harus Tanggung Jawab, Kenapa Nih?
- Serial Killer Bekasi
- Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Bertambah Jadi 9, Lima Diantaranya Perusahaan
- Sudah Siap? Hari Ini Anies Bagikan Bansos Jilid II, Isinya...
- 7 Cara Mudah Memulai Slow Living, Tak Melulu Harus Pindah ke Desa
- IHSG Jeda Siang Terkoreksi Tipis ke 7.064, MAPA, ARTO dan TOWR Top Losers LQ45
- Hadiri Rapim TNI
- Telkom (TLKM) Rilis Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Jumbo Rp21 Triliun, Sudah Tahu?
- Warga Kohod Gugat Pemerintah hingga Perusahaan Swasta Terkait Polemik Pagar Laut
- Curhat Melati Tedja Wakili Indonesia di Miss Charm 2024
相关推荐:
- China Perluas Akses Masuk Bebas Visa untuk 9 Negara, Ada Indonesia?
- 9 Destinasi Liburan Akhir Tahun Termurah di Asia, Kota Solo Termasuk
- Gawat! KPU Diduga Palsukan Tanda Tangan Saat Verifikasi Faktual
- Menteri PPPA Ungkap Jumlah Pembimbing Ibadah Haji Perempuan Belum Maksimal
- Aduh! Kemendiktisaintek Pastikan Tukin Dosen 2020
- Vanessa Angel Terancam 6 Tahun Penjara
- Anies Dikritik Bos Survei, Eh Bang Fadli Pasang Badan...
- CT ARSA Foundation dan Bulog Berbagi Paket Sembako di Hari Disabilitas
- Polisi Tangkap Residivis yang Ngaku Jadi Kapolsek
- CT ARSA Foundation dan Bulog Berbagi Paket Sembako di Hari Disabilitas
- Lagi Ramai Jadi Obrolan Medsos, Apa Itu 'Red String Theory'?
- Pilot Mendadak Pinjam Obeng Saat Pesawat di Udara, Penumpang Panik
- 字节!阿里!腾讯!艺术生学啥专业容易进大厂?
- 香港城市大学设计专业有哪些?
- Kemendiktisaintek Tak Cabut Izin Operasional STIKOM Bandung: Utamakan Pembenahan
- Bangketmolo Village, Destinasi Ekowisata dan Investasi Gaya Hidup Baru di Lombok
- Nama KIP Kuliah Bakal Diganti, Menteri Satryo: Disesuaikan dengan Kabinet Merah Putih
- Kalah Gugatan Soal ERP, Ini Tanggapan Anies Baswedan
- Bagaimana Cara Memilih Anggur Shine Muscat yang Tepat?
- Bursa Eropa Ditutup Flat, Investor Dibayangi Lesunya Ekonomi dan Kekhawatiran Tarif AS